Macam macam kamera Analog

Jenis Kamera Analog

  1. KAMERA SLR (SINGLE-LENS REFLEX)
    20150926_111838-1
    Ciri-ciri :
    -hanya menggunakan satu lensa, dan satu lensa itu digunakan untuk melihat obyek serta mengambil gambar.
    -gambar yang didapatkan sama dengan gambar yang dilihat melalui viewfinder camera.
    -Pemfokusan dan pembesaran obyek dapat dilakukan secara manual dengan cara menyesuaikan lensanya.
    -Lensa dan lampu blitznya dapat diganti-ganti sesuai dengan kebutuhan.
  2. KAMERA TLR (TWIN-LENS REFLEX)
    tlr
    Ciri-ciri :
    -Kamera TLR menggunakan dua buah lensa.
    -Lensa yang paling bawah digunakan untuk mengambil gambar, sedangkan lensa di atasnya digunakan untuk melihat obyek.
    -Viewfinder ada di bagian atas kamera.Viewfinder ini menampilkan citra dari obyek yang terpantul dari cermin yang ada di belakang lensa kedua (lensa penglihatan).
  1. KAMERA POINT AND SHOOT
    poibnt
    Ciri-ciri :
    -Kamera point and shoot disebut juga dengan istilah ‘kamera saku’.
    -Tidak ada pengaturan yang kompleks seperti halnya kamera SLR atau TLR dalam penggunaan kamera ini.
    -Kamera point and shoot menekankan segi kemudahan dan kepraktisan. Pengguna tinggal mengarahkannya kepada obyek kemudian menekan tombolnya.
    -Seluruh pengaturan di-set secara otomatis oleh kamera untuk memberikan hasil terbaik, walaupun tentunya, tidak akan sebaik hasil dari kamera SLR.
  1. KAMERA RANGE FINDER
    range
    Ciri-ciri :

-Karakteristik kamera range finder mirip dengan jenis kamera SLR maupun TLR. -Keistimewaannya adalah pada mekanisme ‘penentuan jarak’ yang dimilikinya.
Hal ini menyebabkan kamera range finder dapat menghasilkan foto yang sangat akurat.
-dapat difokuskan dengan mudah walaupun dalam keadaan cahaya seadanya.

  1. BOX CAMERA (KAMERA KOTAK)
    box cam
    Ciri-ciri :

-kamera fotografi yang pertama kali ditemukan.
-Merupakan pengembangan lanjut dari ‘Camera Obscura’.
-Kamera ini digunakan oleh Joseph Nicéphore Niépce untuk membuat gambar foto pertama di tahun 1820an, kemudian dikembangkan lagi oleh Louis JM Daguerre, yang menemukan Daguerreotype.
-jenis kamera yang pertama kali diproduksi untuk publik.
-Perusahaan Kodak memproduksinya pada tahun 1888 dengan 100 lembar kertas exposure yang sudah termasuk di dalamnya.

  1. FOLDING CAMERA (KAMERA LIPAT)
    fold
    Ciri-ciri :

-dapat dilipat, sehingga menghemat tempat ketika sedang tidak digunakan.

  1. SUBMINIATURE CAMERA
    sub
    Ciri-ciri :

-kamera mini yang berukuran hanya sebesar 9 x 12 cm atau 4 x 5 inchi.
-menggunakan film berukuran 35mm dan hanya diproduksi selama masa perang dunia ke-2, hingga tahun 1970an.

  1. VIEW CAMERA
    view
    Ciri-ciri :
    -disebut juga Large Format Camera merupakan kamera yang  berukuran besar, bisa mencapai ukuran 8 x 10 inchi.
    -memakai film yang juga besar, dengan satu buah film untuk satu kali pengambilan gambar.
    -Foto yang dihasilkannya memiliki kualitas terbaik (pada masanya).
    -karena waktu exposure yang lama, kamera jenis ini hanya digunakan untuk keperluan-keperluan khusus saja, seperti pemotretan pemandangan, arsitektur, atau untuk mengambil potret seseorang.
  2. PINHOLE CAMERA
    Ciriciri :
    -s
    atu-satunya kamera yang tidak menggunakan lensa.
    -Gambar dihasilkan melalui pemroyeksian cahaya yang masuk melalui lubang kecil yang ukuran standarnya adalah 0,02 inchi (0,5 mm).
    -Semakin kecil lubang cahayanya, maka gambar yang dihasilkan pun akan semakin tajam.
    -Kamera lubang jarum membutuhkan waktu beberapa menit bahkan hingga beberapa jam untuk mengambil citra suatu obyek.
    -Kualitas gambar yang dihasilkan kamera ini juga sangat bergantung pada kondisi pencahayaan di lingkungan sekitarnya.

    Kamera Analog

    Sebelum era digital orang sudah mengenal berbagai macam jenis dan merk dari kamera analog. Sebutan analog berbeda dengan otomatis dalam ruang lingkup kamera. Analog dalam kamera mengacu pada sistem kerja mekanik dari suatu kamera. Sistem kerja kamera analog yang banyak digunakan oleh masyarakat umum adalah menggunakan film seluloid 35mm sebagai sarana untuk menangkap cahaya(dalam hal ini biasa disebut gambar). Walau kamera analog banyak jenisnya tapi prinsipnya sama, yaitu menerima data gambar melalui proses kimiawi suatu media. Sebenarnya media penerima gambar tidak hanya film seluloid 35mm. Tapi dalam hal ini saya tidak akan membahas lebih lanjut karena topik pembahasan kali ini adalah perbedaan kamera digital dan kamera analog.

    Film pada kamera analog berfungsi ganda sebagai penerima gambar sekaligus sebagai penyimpan data gambar yang dihasilkan. Pada media film berlaku 1 gambar yang kita perolah akan disimpan dalam 1 media film. Umumnya produsen menyediakan 1 roll film yang berisi sejumlah film dengan tujuan agar para konsumen tidak perlu selalu mengganti film yang sudah terpakai.

    Sedangkan pengertian otomatis adalah kemampuan suatu kamera dalam menyediakan fungsi-fungsi otomatis dalam hal pengaturan cahaya yang masuk sehingga gambar yang dihasilkan dapat memiliki komposisi pencahayaan yang tepat. Berbeda dengan fungsi manual dimana kita harus mengatur sendiri sebarapa banyak cahaya yang masuk agar dapat menghasilkan gambar yang sesuai dengan harapan kita.

    1. SLR 35mm

    Kualitas gambar yang dihasilkan dari kamera analog tergantung pada lensa dan film, tidak selalu pada kamera itu sendiri. Hal itu berarti bahwa berbagai model kamera dibedakan terutama pada tingkat otomatisasi dan kualitas lensa.

    Orang-orang selalu berpikiran kalau format film 35mm mengacu kepada SLR. Kebanyakan dari SLR memiliki format film 35mm. Tetapi ada pula Rangefinder yang format filmya 35mm. Nyatanya yang dimaksud dengan format film 35mm yaitu mengacu kepada ukuran sebuah frame yakni 36x24mm. Kalau kita melihat berbagai jenis SLR second yang ada, seperti melihat sejarah fotografi dari abad keduapuluh akhir. Dari kamera SLR mekanik sampai model autofokus elektronik.

    Kamera analog Full Manual atau SLR Film Mekanik

    Setelah pembahasan mengenai 35mm, sekarang kita akan bedah satu persatu jenis-jenis kamera analog. Yang pertama ada kamera analog yang full manual atau mekanik abis. kamera film jenis ini sangat mampu menghasilkan gambar yang bagus sekalipun perlu bersabar dalam menggunakannya. Kamera ini bisa bekerja walaupun tanpa baterai. Kita hanya perlu set tombol baterai kecil (biasanya LR44) untuk light meter.

    Kelebihan:
    • Mudah digunakan
    • Handal, dapat bekerja tanpa baterai;
    • Kontrol langsung terhadap mekanikal kamera, dapat memberikan pemula feel yang bagus untuk pengaturan;
    • Terkadang bisa masuk dengan lensa kamera DSLR (full frame only). Lensa DSLR EOS canon tidak bisa digunakan pada analog SLR Canon harus pakai adapter, tetapi lensa Pentax dan Nikon (FX, non-G only) akan bekerja pada masing-masing bodi kamera tersebut.
    Kekurangan:
    • Tidak ada mode automatic
    • Harus bersabar dalam penentuan cahaya dan timing.
    Contoh:
    • Nikon FM2
    • Nikon FM10
    • Pentax K1000
    • Vivitar V3800N

    Automatic Exposure, Aperture Priority dan SLR Analog Elektronik

    Perbedaan mencolok dari kamera analog full manual atau mekanik dengan elektronik, kalau di kamera analog elektronik sudah ada otomatisasi, kebanyakan terutama pada kamera aperture-priority automatic exposure (AE) seperti Canon AE-1. Lalu apa sih fitur yang membedakannya dengan yang manual atau mekanik? Biasanya kamera analog yang elektronik ada shutter dial sampai “A” Jika kita mengubah shutter-nya ke “A” kamera akan otomatis ngeset shutter speed, dasar pembacaan light meter dan aperture yang sobat set.

    Kelebihan:
    • Dapat diubah-ubah ke full manual atau automatic exposure, kecuali untuk beberapa model kamera yang memang full automatic seperti Nikon EM.
    • Terkadang bisa masuk dengan lensa kamera DSLR (full frame only). Tapi tetap lensa EOS Canon DSLR tidak bisa dipakai ke Canon manual. Tapi Pentax dan Nikon (FX dan G) bisa masuk ke bodi manualnya.
    Kekurangan:
    • Tidak bisa digunakan tanpa baterai. Tetapi beberapa model memiliki shutter darurat yang dapat dipicu untuk fixed 1/90 seconds tanpa baterai.
    • Tidak memiliki cap yang sepenuhnya mekanik
    Contoh:
    • Canon AE-1
    • Nikon FE2
    • Nikon EM
    • Pentax ME

    Full Automatic, Autofocus dan Kamera SLR Film

    Sebelum SLR digital memenuhi pasaran kamera, SLR 35mm yang full automatic-lah yang merajai penjualan kamera di dunia (autofocus, program mode, green mode). Kamera-kamera 35mm jenis ini sangat mudah digunakan seperti kamera DSLR dengan kontrolmicroprocessor digital pada fungsi kameranya. Perbedaan utama kamera jenis ini adalah mereka masih menggunakan film bukan sensor gambar digital.

    Kelebihan:
    • Full automatic seperti DSLR
    • Terdapat fitur seperti stabiliser gambar pada lensa
    • Terkadang bisa masuk dengan lensa DSLR (full frame only), seperti lensa EOS Canon EF DSLR. Lensa DSLR Penta dan Nikon (FX, non-G, autofocus dengan AF tetapi bukan AF-S) bisa masuk ke bodi manualnya.
    Kekurangan:
    • Beberapa tipe kamera ini menggunakan baterai isi ulang yang sudah tidak diproduksi lagi
    • Modelnya tidak sesederhana dan seklasik kamera manual. Admin saranin medingan sekalian saja order DSLR.
    Contoh:
    • Canon Rebel Series (EOS)
    • Canon Elan Series (EOS)
    • Nikon N6006, N8008 (F-601, F801)
    • Nikon N60, N65, N70, N75, N80 (F60, F65, F70, F75, F80)
    • Nkon F6 (bisa dipakai dengan lensa G dan AF-S)
    • Minolta Maxxum

    2. Kamera Analog Rangefinder 35mm

    kamera analog jenis 35mm itu bukan hanya SLR saja tapi beberapa analaog rangefinder juga memiliki format 35mm. Bedanya SLR 35mm dengan Rangefinder 35mm, kalau rangefinder tidak memiliki cermin refleks yang memungkinkan fotografer untuk melihat melalui lensa kamera. Karena pada kamera rangefinder memiliki viewfinder terpisah. Itulah keistimewaan kamera jenis rangefinder. Jadi seolah-olah viewfinder pada kamera rangefinder ada dua. Satu viewfinder berfungsi untuk melihat objek gambar yang terpisah dari lensa, satu viewfinder lagi berfungsi untuk mengatur focus yang terhubung pada lensa.
    Focus pada kamera rangefinder dilakukan secara manual dengan memutar ring focus pada pada lensa, sampai dua viewfinder tadi bertemu secara bersamaan. Kamera rangefinder juga memiliki dua model. model pertama yang sederhana memakai lensa fixed (lensa tidak bisa ditukar-tukar), model satunya lagi yang memiliki sistem agak lebih serius lensanya dapat ditukar-tukar.. Meskipun secara teknis kamera jenis rangefinder lebih sederhana dari SLR namun banyak peminatnya karena kamera rangefinder itu modelnya unik-unik dan klasik (bentuknya tidak monoton), kebanyakan kamera rangefinder merupakan kamera jadul jaman perang, kamera rangefinder menyajikan ketegangan ketika pengambilan gambar karena harus mempertemukan dua viewfinder (dan kebanyakan viewfinder-nya kecil). Oleh sebab itu sobat, kamera rangefinder yang berkualitas tinggi biasanya harganya lebih mahal dibandingkan dengan SLR seperti Leica.

    Kelebihan:
    • Kamera, lensa dan viewfinder lebih kecil bila dibandingkan dengan SLR yang setara
    • Fotografer dapat lebih tenang dalam pengambilan gambar dan dapat menggunakanshutter speed lebih lambat dalam cahaya redup (tidak ada getaran dari cermin).
    • Viewfinder yang cerah
    • Memungkinkan untuk melihat dari viewfinder objek-objek foto di luar jarak pandang. Akan tetapi tetap harus mengantisipasi posisi objek-objek yang bergerak.
    Kekurangan:
    • Terkadang apa yang sobat lihat dari viewfinder berbeda dengan hasil yang didapat. Perlu melihat garis framing yang berbeda pada viewfinder tergantung pada lensa yang digunakan dan melihat kompensasi untuk kesalahan paralaks pada jarak dekat.
    • Terbatas untuk lensa dengan focal length kurang dari 135m.
    Contoh:
    • Leica M6 dan M7
    • Yashica Minister, Elektro, MG-1
    • Rollei 35, XF35
    • Kodak Retina
    • Olympus 35 series
    • Nikon S series
    • Canon IV, Canon P dan Canon 7
    • Kiev 4, 4a, FED, FED-2, Zorki-4 (hampir kebanyakan kamera dari Uni Soviet rangefinder)

    3. Twin Lens Reflex

    kamera Twin Lens Reflex atau biasa disingkatTLR. Kamera seperti apa sih TLR itu? secara fisik bentuknya hampir semua kotak dan punya dua lensa. Kenapa Twin Lens, karena kamera ini memiliki dua lensa yang mirip dalam satu kamera. Satu lensa untuk menyusun foto/melihat dan focusing & satu lensa lagi utuk mengambil gambar. Nah kedua lensa ini disusun secara vertikal yang memberikan penampilan kuno yang khas. Terus Reflex itu sendiri artinya mengacu kepada cermin yang digunakan di belakang lensa viewing untuk memungkinkan kita membuat fokus.

    Penampakan TLR (sumber camerapedia)

    Viewfinder kamera jenis ini berada di bagian atas kamera. Si fotografer nanti akan melihat objeknya dari situ ke arah bawah. Viewfinder ini disebut waist-level finder. Lensa kamera jenis TLR biasanya fixed, dan tidak bisa di zoom. Pada saat itu kamera jenis TLR sangat populer sebagai kamera potret untuk waktu yang lama dimana lensa fixed dianggap sudah cukup memadai untuk pengambilan gambar. Produsen kamera Jenis TLR yang terkenal adalah Rolleidari German, Yashica Jepang, dan Seagull Cina. Di samping itu, TLR yang populer dan bentuknya unik dari Jepang adalah Mamiya tahun 1970-an dan TLR Soviet LOMO. ada pula TLR yang diproduksi di German oleh DHW Fototechnik, penerus Franke & Heidecke.
    Sebagian besar TLRs mengambil 120 film dan mengekspos 12 gambar dalam 6 × 6cm format. Beberapa model mengambil 127 film dan mengekspos 12 gambar dalam 4 × 4 format, dan ada beberapa model menggunakan format lain. Misalnya Superfekta dan Ontoflex mengambil gambar 6x9cm, sedangkan Flexilette Agfa dan Contaflex TLR menggunakan film 35mm. Saat ini, beberapa toy cam TLR 35mm telah diproduksi seperti Blackbird, Fly dan Gakkenflex.

    Contoh TLR:
    • Lubitel
    • Rolleiflex
    • Seagull
    • Mamiya
    • Yashica
    • Blackbird (toycam sama seperti Holga)

Sumber :

Makalah kamera analog


https://asiaaudiovisualrb09yusup.wordpress.com
http://mirnayulita.blogspot.co.id/2012/04/jenis-jenis-kamera-analog.html
http://kameraanalogantik.blogspot.co.id/2013/01/bagaimana-memilih-kamera-analog-idaman.html; dan pengubahan seperlunya.